Saya itu penerjemah yang berkerja di perusahaan terbesar di Jakarta, Yaitu Gamalingua. Sejak tahun 200 saya menjadi penerjemah lepas dan sekarang saya dipercaya oleh manajemen untuk mengelola Gamalingua berasma teman-teman penerjemah di Jakarta.
Setelah tiga tahun mengelola Gamalingua saya mengikuti tes kualifiaksi penerjemah tersumpah yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Universitas Indonesia pada tahun 2006, namun sayang saat itu saya gagal mengikuti ujian tersebut. pada tahun 2005 saya mencoba lagi untuk berjuang di ujian tersebut, tapi saya lagi lagi kegagalan yang saya dapat.
Dengan perjuangan yang sangat keras dan semangat yang tinggi pada tahun 2007 atau kali ketiga saya mengikuti tes kualifikasi penerjemah tersumpah membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Saat itu meski nilai yang saya peroleh nyaris dinyatakan tidak lulus, dengan mendapat nilai 80 point, akhirnya saya dinyatakan lulus dan kemudian dikukuhkan oleh gubernur DKI saat itu.
Persyaratan lulus bagi peserta ujian adalah mendapatkan nilai minimal 80 point. Semua perserta yang saat itu barangkali berjumlah 400 orang dan mendapat nilai dibawah 80 point dinyatakan tidak lulus. Mereka rata-rata adalah praktisi penerjemah dan sudah sangat terbiasa menerjemahkan dokumen dokumen perusahaan.
Banyak diantara mereka yang mengikuti ujian hingga 3-4 kali. Saya sendiri mengikuti sebanyak 3 kali baru kemudian dinyatakan lulus.
Gamalingua adalah jasa penerjemah tersumpah yang saat ini saya kelola sekaligus membuka layanan jasa interpreter bahasa inggris. Bukan saja melayani jasa terjemahan dokumen akan tetapi menerjemahkan secara lisan juga.